SUARABATAM.COM, Batam – Kota Batam memiliki 371 pulau, berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Masing-masing pulau punya potensi berbeda-beda, salah satunya Pulau Karas Batam atau akrab disebut Pulau Lampu yang jadi tempat penyu untuk bertelur.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, Pulau Karas Batam dengan segala potensinya digadang menjadi destinasi wajib bagi wisatawan ke Batam. Pasalnya, pulau tersebut memiliki potendi yang tak semua pulau miliki.
Hal ini ia ketahui setelah berkunjung ke pulau tersebut pada Sabtu (19/6/2020) bersama Sekda Batam Jefridin Hamid, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) Batam, Azril Apriansyah, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (PB2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Batam Firmasnyah dan sejumlah pejabat lain seperti Camat dan Lurah, serta anggota Pramuka Batam.
“Ini potensi yang perlu dikembangkan,” ujar Amsakar, Senin (22/6/2020).
Ketua Khawartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Batam tersebut mengatakan, kunjungan ke Pulau Karas Batam saat itu merupakan lanjutan dari kegiatan Pramuka Peduli untuk melihat dari dekat proses penyu bertelur higga kembali ke laut lepas.
“Di Pulau Karas Batam, penyu dilindungi. Saya sempat berdialog langsung dengan Pak Bujang yang sehari-hari menjaga telur penyu itu. Ini menjadi potensi pariwisata juga,” ujarnya.
Selain keindahan alam, atrasi yang bisa dilakukan dan dinikmati wisatawan seperti penangkaran penyu yang sedang diupayakan penambahan fasilitasnya. Dari sini, wisatawan akan bisa lebih tahu dan mengalami dalam pembudidayaan penyu tersebut.
“Wisatawan akan menjadi tahu bahwa penyu akan bertelur sekitar 5 sampai 20 meter dari pantai. Telur tersebut tertanam dalam kedalaman sekitar 20 sentimeter, akan menetas sekitar 50 hari ke depan. Kemudian, setiap lubuk atau sarang tersebut rata-rata berisi antara 150 sampai 160 telur. Dan satu lagi, ternyata masa penyu bertelur tersebut ketika musim selatan tiba,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo Batam, Azril Apriansyah mengatakan, saat kunjungan ke Pulau Karas Batam, pihaknya mengajak perwakilan PT Epson. Hal ini dilakukan agar pihak perusahaan melihat langsung bagaimana penangkaran penyu yang dilakukan mandiri oleh masyarakat setempat.
“Saat ini penangkaran masih dilakukan dengan cara tradisional oleh masyarakat. Kita ingin ada perusahaan yang menyalurkan CSR untuk menyediakan fasilitas penakaran penyu di Pulau Karas Batam,” ujarnya. (*/Rif)
Discussion about this post