SUARABATAM.COM, Batam – Drama kejahatan melarikan kapal Nusantara Explorer (Nusex) oleh Kapten Dimas dan Kapten Iqbal yang didukung oleh Dwityo Pujotomo dkk berakhir di perairan Anabas Natuna yang kemudian dibawa ke Batam.
Sutan Erwin Sihombing, Ketua Umum Kamtibmas Indonesia sangat mengapresiasi atas kinerja Bakamla RI yang telah mengamankan puluhan milyar uang negara dari PT Bina Nusantara Perkasa selaku pengemplang pajak pemilik kapal Nusex.
“Kapal ini adalah objek sita Direktorat Jenderal Pajak yang sebelum dinyatakan pailit pada akhir Agustus tahun 2021 dan guna kepentingan perawatan dan menjaga agar aset sita tidak anjlok sebelum dilelang,” kata Erwin.
Mengingat Kapal Nusex datang dari luar negeri dan membawa crew hampir 50 orang yang didalammnya ada warga negara Indonesia (WNI) dan juga ada puluhan warga negara asing (WNA).
Sebagaimana yang dimaksud dalam surat edaran nomor 23 tahun 2021 guna proteksi dari virus varian Omicron yang disinyalir jauh lebih ganas dari Covid-19 sebelum awak crew kapal Nusantara Explorer ini mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan hukum.
“Maka sepatunya Bakamla menjadi lokomotif atas kepatuhan menjalankan instruksi Presiden dalam menjalankan peranannya yaitu mengkarantinakan crew minimal 10 hari di tempat karantina yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” imbuh Erwin saat menggelar conferensi pers di kantor KamDPD Kepri
Karena diduga Nusex dikuasai tanpa hak dan atau diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum mengambil alih atas hak kelola oleh kapten kapal bernama Dimas P dan Iqbal beserta oknum kurator Dwityo Pujotomo dkk.
Lanjutnya, kemudian terhadap perbuatan ini telah dilaporkan peristiwa pidananya di Mabes Polri sebagaimana Nomor : LP/B/0698/XI/2021/SPKT/BARESKRIM POLRI, tanggal 16 November 2021 oleh Wakil Ketua Umum DPP Kamtibmas Indonesia Sdra Anggiat Domu, HS Atas Dugaan Pidana Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 372 KUHP Dan/Atau 231 Jo 55dan/Atau 56 KUHP dan Polda Metro Jaya Sebagaimana Nomor : STTLP/B/5574/XI/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA Tanggal 7 November 2021.
“Diharapkan Bakamla dalam bersinergi kepada Bareskrim dan tidak menjadi kontraproduktif menciderai amanat Panglima TNI, Kapolri dan Presiden RI mengkawal sinergitas dan soliditas guna mewujudkan Indonesia maju,” tutup Erwin. (Arif)
Discussion about this post