SUARABATAM.COM, Manchester – Liverpool harus menelan malu saat menantang Manchester City, Jumat (3/7/2020) dinihari WIB. Pasalnya The Reds kalah empat gol tanpa balas melawan tuan rumah.
Pertandingan yang digelar di Etihad Stadium ini merupakan yang pertama setelah Liverpool memastikan diri menjadi juara lewat kekalahan Manchester City dari Chelsea pada pekan ke-31. Namun, Manchester City bangkit dari kekalahan itu dengan kemenangan telak atas sang juara bertahan.
The Reds sebenarnya tampil sangat baik pada menit-menit awal dan beberapa kali hampir mencetak gol. Namun, satu kesalahan yang berujung gol penalti Kevin de Bruyne pada menit ke-25 mengubah jalannya pertandingan.
Gol De Bruyne itu menghentikan momentum Liverpool dan berbalik membuat Manchester City tampil percaya diri. Setelahnya, The Reds seakan kehilangan pijakan mereka dalam pertandingan ini.
Pada menit ke-35, Sterling mencetak gol kedua Man City dengan memanfaatkan umpan Phil Foden. Lalu giliran Foden yang mencetak gol pada menit ke-45, memaksimalkan umpan De Bruyne.
Ini merupakan 45 menit pertama yang jadi mimpi buruk untuk Liverpool. Opta mencatat terakhir kali Liverpool tertinggal tiga gol di babak pertama terjadi lima tahun lalu.
Saat itu mereka takluk 1-6 dari Stoke City pada pertandingan terakhir musim 2014/15, yang juga merupakan pertandingan terakhir Steven Gerrard bersama Liverpool.
Hasil akhir pertandingan ini pun tidak hanya menjadi tamparan untuk Liverpool, tapi juga jadi pernyataan dari Manchester City. Meski musim ini Liverpool juaranya, kekuatan Manchester City masih tidak bisa dipandang remeh.
Menang telak dengan skor 4-0 seakan merupakan cara Manchester City untuk mengirim pesan tantangan kepada pasukan Jurgen Klopp sebelum mereka kembali bersaing merebut gelar juara Premier League musim depan.
Ya, Manchester City masih sangat kuat. Liverpool boleh juara musim ini, tapi jika tidak terus berkembang, mereka bisa jadi kalah bersaing pada musim depan. (sumber : liputan6)
Discussion about this post