SUARABATAM.COM, Batam – Batam Tourism Polytechnic (BTP), sebuah kampus swasta di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, menyediakan fasilitas bagi mahasiswa yang melakukan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) di luar negeri.
Direktur BTP M. Nur A Nasution, S.Sos., M.Pd., CHA, mengungkapkan hal tersebut saat bertemu dengan awak media di Kampus BTP, Jalan Gajah Mada, Tiban Lama, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, pada Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, BTP memberikan peluang kepada mahasiswa/i untuk mendapatkan pengalaman internasional melalui program magang di luar negeri.
“Saya baru pulang dari Amerika, melihat anak-anak ini (mahasiswa/i BTP) benetifnya luar biasa dan mereka (mahasiswa/i) yang jalan yang legal, bisa melanjutakan setelah program 10 bulan ini,” ungkapnya.
Dikatakannya, selain magang mahasiswa/i juga mendapatkan penghasilan.
“Saya juga mempunyai program lagi, melanjutkan mereka dari Amerika ke Amsterdam. Karena sudah ada anak-anak kita dimulai,” tambahnya.
Lanjut disampaikannya, dulu mahasiswa/i tidak ada yang mau magang di Amerika dan setelah dua orang masuk, yang lain pun ikutan dan di Amerika ada sekitar 80 mahasiswa yang magang disana.
Dari tiga program Studi yang ada, kata Nur, semuanya sama ada kekuatan dan kelemahan. Program studi yang ada di BTP yakni Room Divison Management, Culinary Management, Food and Beverage Management.
“Untuk di Amerika yang kuat saat ini adalah Culinary Management, karena gaji gede, tapi tidak menutup kemungkinan Room Divison Management dan Food and Beverage Management. Untuk Room Divison Management dan Food and Beverage Management di Maldives yang banyak diminati. Jadi mereka dapat typingnya gede bisa mencapai 2.000 USD perbulan,” jelas Nur.
Untuk kerjasama dengan luar negeri, kata Nur, sudah banyak seperti Hongkong, Australia, Jepang, Mongali, Spanyol, Dubai, Qatar, UEA dan lain-lainlain-lain dan skill mahasiswa/i BTP bisa diterima di Internasional.
“Estimasi mahasiswa kami ada 800an dan yang sudah lulus estimasi kami 200an, persentasi yang sudah bekerja di luar negeri 70 persen dan yang bekerja di dalam negeri 30 persen serta ada juga alumni kami yang membuka usaha sendiri. Mahasiswa kami adu mental, kami tandingkan mereka di Jakarta dan tahun depan saya tandingkan di Singapura akan mental mereka tidak gentar. Dua hari lalu kami dapat emas dan kami tandingkan dengan umum,” jelas Nur.
Dari pertandingan tersebut, lanjut Nur, pesertanya bukan dari Indonesia saja juga ada dari Malaysia, Jepang, Taiwan, Hongkong. (Arif)